Pelukan, Sudahkah Kau Memeluk Dirimu Hari Ini?
Sudahkah kau memeluk dirimu hari ini?
Masih aku ingat pertanyaanmu itu
Dulu aku tak bisa menjawabnya
Tetapi begitulah kau, selalu begitu,
Jika ada pertanyaan kau lontarkan
Sudah kau siapkan juga jawaban
Lenganmu memang terlalu pendek buat tubuhmu
Tetapi tentu saja cukup panjang buat tubuhku
Lalu kau merasuk ke dalam pelukanku dan berdiam di sana
Masih kau simpan pelukan itu?
Kita bertanya serempak
Lalu sama-sama terbahak
Pelukanlah satu-satunya
Jawaban atas pertanyaan itu
Lalu benam kita ke dalam kenangan
Istriku lebih suka memeluk dari pada berkata-kata:
Aku mencintaimu, Nak!
Aku mencintaimu, Pak!
Seolah-olah dua lengannya
Bisa menyampaikan semua rahasia
Anak-anak kami tumbuh
Lebih mencintai lengan dari pada kata-kata
Itulah sebabnya istriku setiap malam
Berdoa agar ia bisa jadi seekor gurita
Dan semua kami bisa masuk ke dalam pelukan tangan-tangannya
Satu per satu tubuh akan lepas dari pelukan
Lalu lengan-lengan kita
Mulai mengenal sengketa
Mulai mengenal senjata
Tubuh memang ditakdirkan
Awalnya jadi milik pelukan
Lalu kemudian milik peluru
******
– Puisi “Pelukan” dalam buku kumpulan puisi Sudahkah kau memeluk dirimu hari ini? karya M Aan Mansyur. Monolog puisi ini juga dibacakan langsung oleh sang penyair.