
Review Buku Seri Sastra Anak Asia: Si Hitam dan Si Merah
Sastra anak di Indonesia mungkin tidak sepopuler sastra Indonesia dengan pembaca dewasa. Tetapi dunia sastra anak di Indonesia mulai ramai oleh lahirnya penerbit, penulis, ilustrator hingga ekosistemnya. Memang apa sih sastra anak itu? Menurut Burhan Nurgiyantoro, buku anak, sastra anak, adalah buku yang menempatkan sudut pandang anak sebagai pusat penceritaan dan sekaligus juga menawarkan sebuah kebenaran yang signifikan yang diekspresikan ke dalam unsur-unsur yang layak dan bahasa yang mengesankan.
Salah satu koleksi sastra anak yang bagus dan sayangnya kurang populer adalah Seri Sastra Anak Asia. Seri buku anak ini merupakan buku alih bahasa dari penerbit asal China, Jieli Publishing House dan diterbitkan oleh BIP Gramedia. Ada 7 buku dengan tema yang berbeda, mengangkat cerita-cerita dari berbagai negara di Asia. Salah satunya berjudul Si Hitam dan Si Merah, Berbeda Itu Indah.
Si Hitam dan Si Merah, mengangkat kisah dua orang bersaudara yang bekerja sebagai tukang cat perabotan dan patung. Si Kakak menyukai warna hitam pekat sehingga semua perabotan dicat hitam pekat. Begitu pun sang Adik yang menyukai warna merah. Suatu ketika, patung-patung yang mereka cat hitam dan merah hidup pada masing-masing dunia warna yang diciptakan oleh si Kakak dan si Adik. Di dunia Kerajaan Hitam, patung hitam bernama H9 dikenal sebagai pelompat tertinggi. Ketika ia sedang melompat lebih tinggi dan lebih jauh dari biasanya, ia melampaui batas wilayah Kerajaan Hitam dan Kerajaan Merah. Di momen itulah ia bertemu dengan M6, si gadis patung merah.
Buku Sastra Anak Asia, Si Hitam dan Si Merah ini bisa dibeli Toko Buku Cerita Embuk


Ide cerita yang dibuat sang penulis, Chen Mengmin unik sekali. Dua bersaudara dengan pekerjaan yang sama namun memiliki selera yang berbeda. Ke duanya teguh pada hal yang disukainya sehingga patung dan perabotannya tak pernah dicat warna lain. Masing-masing menciptakan dunia warna sendiri. Ulah si patung hitam dan patung merah memaksa dunia hitam dan merah akhirnya bersinggungan dengan cara yang menarik. Pada titik temu itu, ke dua patung ini menjalin persahabatan sekaligus menjadi yang pertama melanggar aturan yang diciptakan oleh dua kerajaan. Berkat pertemuan dan noda warna berbeda di tubuh mereka, dunia baru terbuka. Dunia yang memadupadankan warna merah dan hitam menjadi semakin indah.
Baca juga Review Buku Kerudung Ibuku: Bertualang dan Mencintai Ibu Melalui Kerudung
Selain ide dan penceritaan yang bagus, ilustrasi yang dibuat oleh Wang Dong memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan. Hanya ada dua warna yang menggambarkan dunia dalam cerita: hitam dan merah. Pembaca anak tidak akan mudah bosan dan justru ikut berimajinasi dengan gambar-gambar yang imajinatif. Apalagi banyak sekali pesan yang bisa diambil dari buku ini. Tentang persaudaraan, persahabatan, perbedaan dan rasa menghargai.
Buku Sastra Anak Asia, Si Hitam dan Si Merah ini bisa dibeli Toko Buku Cerita Embuk


Satu Komentar
Ping Balik: