Sajak Orang Sinting
Saling menuding
Saling membanting
Merasa paling penting
Tetapi lari pontang-panting mencari firman Tuhan untuk mengalahkan lawan
Mendaku sebagai yang paling dekat dengan Tuhan
Mengambil alih suara-suara Mengatasnamakan pemilik dari suara-suara
Barangkali aku yang sinting,
Melihatmu tak ubahnya nasi aking
Masih dapat dimakan, tetapi seberapa banyak manfaat yang bisa diambil darinya?
Jika kau terus memaksa mengonsumsinya, berulang-ulang, niscaya tubuhmu akan semakin ceking
Barangkali aku yang sinting,
Mendengar bicaramu tak ubahnya desing knalpot motor racing
Nyaring, bising
Tetapi tahukah kau bahwa telinga-telinga lebih dulu berdenging sebelum bisa menangkap bicaramu
Barangkali aku memang sinting, mengapa pula aku harus memikirkanmu yang tak penting

