Anak Kandung Bumi
Aku lahir sebagai anak kandung ibu, Bumi.
Tumbuh di tanahnya yang keras, tangguh didera panas, tak rubuh meski angin mengganas
Aku langgas
Tak seorang pun bebas mencerabut akarku dari rahim ibu
Sebab t’lah ku ikhlaskan rimbunku menjadi tempat berteduh
Reranting kering menjadi api unggun untuk hangatkan tubuh
Atau mengisi tungku perempuan tua di pedalaman desa
Buahnya dapat dipetik kala musim panen tiba
Dan ketika kemarau panjang datang
Aku menolak mati karena kau pasti menanti tumbuhku kembali
Ku biarkan gugur daunku sebagai penggantinya
Atau patah dahannya
Lalu aku menanti hujan untuk beregenerasi
Namun ternyata kau lebih setia pada api
Ingkar pada janji-janji
Kau sulut api
Kau suluh tubuhku berapi-api
Hingga tak ada yang tersisa lagi
Kecuali kenangan bahwa aku pernah hidup di bumi ini.
12/07/208