Ruang Kata & Rasa

Sajak-sajak Rabu Untuk Minggu

I.

Mengenalmu bukan hal mudah
Mulutku coba meraba rupamu yang merapuh
Tapi kata-kata tak bisa menjangkau tempatmu yang jauh

Mungkin kamu kabut yang membawa kabar baik
Mungkin juga kamu adalah doa yang ditahan Tuhan
Atau mungkin aku hanya digoda sepi sesaat

Memikirkanmu membuatku sulit bernafas
Berjam-jam kuhabiskan hanya untuk menerka-nerka apa yang mengisi kepalamu
Ahh mungkin aku terlalu Ge-eR berharap pada khayalan palsu

Aku gagal mengusir rindu yang hinggap di kepala
Bahkan ketika aku kehabisan bahan obrolan
Selalu saja kesal datang mengejekku dengan senyum sinis
Seolah berkata “segitu aja kemampuanmu”

Menulis tentangmu adalah hal yang percuma
Aku memang lemah soal hati
Tapi bukan berarti aku tak peka
Dan memikirkanmu membuatku seperti dikebiri

Ahh maafkan aku ya
Sepertinya daritadi aku menyalahkanmu
Tapi mungkin kamu adalah kesalahan yang selama ini aku tunggu kedatangannya

II

Bosan menyergap lagi
Dia suka sekali datang
Saat harapan melambung
Mematahkan sayap-sayap mimpi

Daritadi mukanya sinis
Lengkap dengan mulut yang meracau
Melayangkan umpatan-umpatan sadis
Mengubah mood menjadi kacau

Ada apa dengan otaknya
Iri sekali melihatku senang sedikit saja
Seperti perempuan yang cemburu
Saat lelakinya tertipu nafsu

Aku kehabisan cara
Sepertinya tak cukup merayunya dengan sekotak dupa
Apakah harus ku tangguhkan semua doa
Hanya untuk membuatnya tertawa

Sebenarnya yang gila itu siapa?
Tak bolehkah aku percaya pada harapan?
Tak bolehkah aku merubah kiblat, yang sebelumnya aku sujud ke arah sepi, sekarang kusandarkan kepala menuju bahagia?
Apakah sesulit ini merengkuh suka?
Apakah sesakit ini menyambut cinta?

Sudahlah jangan mengamuk
Kali ini aku kalah
Lain kali mungkin
Entah kapan bosan bisa lengah
Semoga kali ini sabar menemani

III

Aku mencari di antara gelap
Yang kutemukan adalah sepi
Bukan kamu

Aku mencari di bawah teduh awan
Yang kutemukan hanya angin
Bukan kamu

Aku mencari di desahan hujan
Yang kutemukan hanya basah
Bukan kamu

Aku mencari di pintu senja
Yang kutemukan hanya horison
Bukan kamu

Aku mencari di tumpukan kata
Yang kutemukan hanya bisu
Bukan kamu

Aku berhenti
Lelah
kupejamkan mata
Kemudian aku melihatmu
Tersenyum, sedang asik bermain dengan pikiranku
Berlari menggodanya
Hingga kesadaranku hilang
Sepertinya aku mencari ditempat yang salah

IV

Aku ingin mengenal kesedihan
Bagaimana ia tertawa di saat duka
Dan menangis disaat bahagia

Aku ingin merasakan getirnya pilu
Agar aku bersyukur di saat terluka
Dan berdoa di saat gembira

Aku ingin berbincang dengan haru
Bagaimana ia memancing airmata
Disaat hati sedang tidak baik-baik saja

Aku ingin memahami kecewa
Bagaimana ia dikhianati harapan
Saat mimpi mengajak untuk selalu berjuang

Aku ingin mengerti benci
Kenapa ia selalu berburuk sangka
Sedang nurani mengajak untuk berdamai dengan ego

Aku ingin mencintai kekuranganmu
Karena dengan begitu aku tahu caranya membahagiakanmu

Seorang Perempuan, Istri dan Ibu Purnawaktu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!