Pagi dan Sebuah Doa yang Tabu
Pada suatu pagi, aku mendapati diriku menjadi sangat berbeda
Seolah dia bukan diriku yang selama ini ingin aku perlihatkan pada orang dan yang ingin orang lihat dari diriku
Dia bukan diriku yang dikenal dengan baik oleh orang-orang bahkan oleh diriku sendiri
Pagi itu, aku mendapatinya tengah terlelap dalam dekap seseorang
Pagi itu, aku mendapatinya tengah bergelut, saling berpagut
Pagi itu, aku melihatnya begitu bahagia hingga doa yang selama ini ia tabukan, ia bisikkan pada Tuhan
Dengan segenap jiwanya,
Tuhan, usaikanlah kedukaanku
Biarkan kali ini ia menjemput takdirnya yang baru
Maka dari itu aku memohon padamu
Melambatlah waktu
Membekulah semampumu membeku
Pagi itu, ia tidak tidak ingin terjaga
Pagi itu, ia ingin tetap terlelap di sisinya untuk waktu yang lama