
Tapay Plotan: Resep Tape Ketan Khas Madura
Dalam khazanah kuliner Madura, tapay plotan atau tape ketan erat kaitannya dengan berbagai tradisi. Salah satunya ter-ater atau tradisi mengantarkan makanan. Selain ter-ater, hampir di semua acara atau perayaan dalam budaya Orang Madura selalu menyajikan tape ketan. Baik itu tellasân (hari raya), mantan (pernikahan), salameddhan (selametan), dan acara lainnya.
Oleh karenanya tape ketan khas Madura memiliki cerita dan citarasa yang berbeda dengan daerah lain. Pertama, penggunaan pewarna alami dari daun katuk. Daun katuk menghasilkan warna hijau yang bagus dan beraroma khas. Kedua, daun pembungkusnya dari daun gayam. Bukan daun pisang, jambu air ataupun daun jati. Ini menjadi menarik karena tekstur dayun gayam yang keras, mudah dibentuk dan tahan air tape.



Baca Juga Resep Dâpor Embuk Orap Pèseppè: Resep Mengolah Krokot Laut Ala Madura
Berikut resep dan tahapan membuat Tapay Plotan atau Tape Ketan Khas Madura.
Bahan-bahan:
- Beras ketan 1kg
- Ragi tape 1 butir
- Daun katuk 200gr
- Daun gayam untuk pembungkus
Cara membuat:
Cuci bersih beras ketan dan rendam selama kurang lebih 8 jam. Kukus beras ketan hingga setengah matang atau sekitar 30 menit. Cuci bersih daun katuk dan tumbuk halus. Tambahkan sedikit air sekitar 300ml lalu saring. Bila ketan sudah setengah matang, angkat dan tuang dalam baskom. Tambahkan perasan daun katuk, aduk merata. Kukus kembali ketan yang telah diaron sampai matang.
Setelah ketan matang, angkat kemudian angin-anginkan hingga dingin. Setelah dingin, taburkan ragi yang telah dihaluskan sampai merata. Bungkus tape dengan daun gaya. Simpan selama dua hari untuk proses fermentasi. Pastikan suhu ruang tidak lebih dari 30°C. Suhu ruang yang terlalu tinggi atau panas menyebabkan tape matang lebih cepat dan asam. Proses fermentasi yang tepat menentukan tape akan menjadi manis meski tanpa tambahan gula. Setelah dua hari tape dapat langsung dinikmati dan disajikan
sebagai hantaran.
