
Kopi Kelud Bangkalan dan Cerita Hangat yang Membersamainya
Sejak merantau, saya memiliki banyak momen nongkrong bersama teman di berbagai kedai kopi. Dari situlah aku mulai berkenalan dengan minuman kopi. Awalnya hanya pesan minuman non kopi, namun tertarik juga mencipipinya. Eh, ternyata langsung jatuh suka. Berikutnya sajian kopi menjadi pilihan utama ketika nongkrong bersama teman. Setelah menikah lalu punya anak, ternyata kebiasaan ngopi gak bisa berhenti begitu saja karena suami sama halnya denganku. Sama-sama suka ngopi. Kami suka jelajah rasa dari satu kedai kopi ke kedai kopi lainnya. Saat pulang kampung, kami menemukan Kopi Kelud dan berencana ke sana.
Ada hal-hal yang kadang terjadi di luar dugaan. Seperti pada awal Februari 2023 lalu saat Ibu harus menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Anna Medika, Bangkalan. Kami berdua berangkat dari rumah dengan menaiki kendaraan umum. Tiba pukul 7.30 am, dapat antrian lebih awal dengan jadwal dokter di pukul 11:00 am. Terlalu lama menunggu di RS, aku memutuskan untuk mencari tempat menunggu yang lebih nyaman buat Ibu. Bertemulah dengan Kopi Kelud yang lokasinya hanya berjarak sekitar 1KM dari rumah sakit. Tanpa pikir panjang lagi, aku pesan Goride dan langsung menuju lokasi.
Aku yang berencana berkunjung bersama suami, ternyata lebih dulu berkunjung dengan Ibu. Ini pertama kalinya aku mengajak Ibu ke kedai kopi dan bagiku itu istimewa. Ibuku tipikal ibu rumah tangga yang lebih suka di rumah. Mengajaknya ke kedai kopi yang identik dengan anak muda, tentu adalah hal di luar kebiasaan. Namun nyatanya Ibu antusias ketika kami memasuki area Kopi Kelud.




Kedai kopi ini menyajikan suasana yang homey banget. Mulai dari penataan tanaman di sepanjang pintu masuk hingga pilihan perabotannya. Ada kesan vintage dari pemasangan jendela bekas di dinding cafe atau kursi dengan desain jadul. Cocok nih buat yang suka foto dengan latar belakang vintage. Menunya pun bervariasi, mulai dari kopi-non kopi, makanan berat-ringan.
Saat itu kami datang terlalu pagi, jadi hanya bisa icip choco croissant dan cookies. Aku pesan latte, Ibu pilih strawberry mojito. Racikan lattenya pas, gak terlalu manis dan aroma kopinya tetap terasa. Kata Ibu, strawberry mojitanya segar, perpaduan sirup strawberry, soda dan potongan strawberry kering. Sembari menikmati minuman dan cemilan, kami berbincang ngalor ngidul. Sebagaimana biasanya kami berbincang di rumah. Kala itu cafe tidak terlalu ramai jadi kami cukup intens ngobrol. Sejenak mengurangi kekhawatiran akan hasil pemeriksaan nanti.
Pertama kali mengajak Ibu ke kedai kopi ternyata menyenangkan. Tidak hanya Ibu yang akhirnya punya pengalaman baru, aku pun sama. Kedai kopi adalah ruang temu yang membebaskan dirimu. Kamu bisa bertemu siapapun, berbicara apapun dengan nyaman. Maka temukan seseorang yang nyaman agar nongkrongmu tidak sekadar pesan, foto lalu pulang tanpa kesan.

