Review Buku Bumi Tanpa Serangga – Penerbit Growtheseed
Tinggal di kampung yang masih asri dan bisa menanam apa saja di halaman rumah adalah nikmat dari Allah. Beragam tanaman, bunga hingga pepohonan meramaikan rumah tua nan kecil kami. Berkatnya, kami jadi lebih mudah menemukan beraneka macam serangga. Mulai dari serangga yang nampak cantik hingga yang terasa jijik. Anak kami pun senang melihat kupu-kupu atau lebah yang sedang mengisap sari bunga. Meski terkadang risih dengan kemunculan lalat atau kecoak. Buku Bumi Tanpa Serangga yang diterbitkan oleh Growtheseed membantu kami menjelaskan manfaat serangga ke anak.
Buku Bumi Tanpa Serangga berkisah tentang peran serangga bagi kehidupan. Tokoh anak laki-laki menjadi pengantar pembaca berkenalan dengan serangga. Mulai dari yang paling mudah ditemukan di rumah. Kecoak yang suka sekali berseliweran di lantai atau kerumunan semut yang berpesta di potongan martabak manis. Beberapa jenis serangga terkadang mengganggu bahkan merugikan. Di sisi lain ada serangga seperti lebah yang sangat membantu proses penyerbukan bunga pada buah.
Bumi Tanpa Serangga merupakan bagian dari buku Seri Mengenal Allah: Allah Maha Pencipta dan Pemelihara. Melalui salah satu serinya ini, anak-anak dapat mengenal Allah melalui salah satu ciptaan-Nya yakni serangga. Keberadaan serangga memiliki peran penting bagi kehidupan. Bahkan serangga yang dianggap merugikan pun berperan penting dalam kelestarian bumi. Sebagaimana firman Allah dalam ayat 191 QS Ali Imran, “Ya Tuhan Kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia.” Hewan kecil yang kerap membuat risih dan menggangu itu ternyata memiliki manfaat.
Baca juga Review Buku Kerudung Ibuku: Bertualang dan Mencintai Ibu Melalui Kerudung
Buku ini menjelaskan peran penting serangga dan dampak jika mereka tidak ada. Mari sebut si semut, kerumunannya pada makanan sering membuat kita sebal. Tetapi Allah menciptakan semut dengan kemampuan untuk memastikan tanah tetap subur. Semut membuat lubang di tanah, membangun rumah dan terowongan agar tanah lebih mudah menyerap air. Di atasnya, tanaman dan pepohonan pun tumbuh subur. Pun jenis serangga lainnya, ada yang bertugas menjadi pembersih alam, menjaga rantai makanan hingga mengurai bangkai hewan dan sampah organik. Allah menciptakan serangga dan memelihara segalanya agar berjalan sebagaimana mestinya. Ketiadaan serangga menjadi bencana besar, tidak hanya bagi manusia tetapi semua yang hidup di Bumi.
Membaca Dialogis
Bumi Tanpa Serangga adalah koleksi perdana Growtheseed di perpustakaan kecil kami. Buku panduan membaca dialogis memudahkan kami mengeksplorasi isi buku. Fakta-fakta menarik dan ilustrasi yang cantik membuat kami larut dalam dunia serangga yang kaya. Banyak hal yang kami temukan yang dapat memantik diskusi dengan anak. Tak hentinya ia bertanya dan merespon setiap kali melihat gambar serangga yang berbeda. Membaca dengan menyenangkan, karena ada interaksi sejak halaman pertama hingga terakhir. Pada akhirnya, bukan hanya anak saja yang merasa telah diisi penuh kantong pengetahuannya, tetapi orang tua pun jua.
Buku ini ditulis oleh Maharhanie Septi N. dan Y.S Gunawan serta diilustrasikan oleh Reza Syaputra. Buku ini melalui proses pengarangan yang panjang sehingga menghasilkan buku yang “berisi”. Tak cukup dibaca hanya sekali karena banyak sekali yang perlu dieksplorasi. Baik dari narasi ataupun ilustrasi.