Review Buku Willa dan Rempah Kesayangan Ibu – Little Quokka
Rempah, dalam kebudayaan Indonesia memiliki nilai yang sangat luhur. Ia tidak hanya sebagai pelengkap bumbu masakan saja tetapi bahan utama berbagai obat-obatan tradisional. Jauh sebelum abad masehi, rempah Indonesia diperdagangkan di Jalur Sutera hingga jalur Dupa Romawi atau Hindustan hingga Afrika Timur Ethiopia sekitar abad 5 SM hingga abad 11 Masehi yang dikenal dengan kekuasaan Laut Merah (pertanian.go.id). Pada zaman pra kolonial, rempah asli Indonesia sempat menjadi primadona yang paling dicari oleh berbagai negara. Mengangkat tema rempah Indonesia ke dalam buku anak, Willa dan Rempah Kesayangan Ibu adalah gagasan keren yang layak diapresiasi. Beruntung aku memilikinya untuk diceritakan kembali pada anakku.
Buku Willa dan Rempah Kesayangan Ibu bercerita tentang Willa, si anak perempuan yang selalu ingin tahu. Cerita dimulai ketika Willa sedang mencari belalang di halaman rumah, di antara tanaman rempah Ibu. Terlalu bersemangat menangkap belalang yang hinggap di tanaman jeruk, Willa tak sengaja merusak tangkai daun jeruk. Willa panik dan berusaha mencari solusi agar ibu tidak marah. Willa bergegas ke dapur dan menemukan keranjang yang berisi aneka rempah-rempah. Dari situlah Willa punya ide cemerlang untuk memperbaiki kesalahannya.
Baca Juga Review Buku Rabbit Hole Menurut Seorang Ibuk Bayi
Cerita Willa yang ditulis oleh Lilih S Hilaliah cukup pendek, hanya 16 halaman. Tapi secara isi cukup padat informasi dan sesuai porsi. Apalagi suguhan ilustrasinya yang dibuat oleh Pratya Aprilana sangat memanjakan mata, cantik! Anak-anak dapat dengan mudah membandingkan rempah versi buku dengan aslinya karena cukup mirip. Buku ini dilengkapi dengan fitur lift the flap yang bisa dijadikan permainan sederhana dengan anak. Misalnya, “ada tanaman rempah apa ya di balik bunga ini?” atau bisa memanfaatkan flash card untuk mengasah kemampuan mengingat nama rempah.
Menurutku buku ini sangat istimewa. Mengenal rempah bukan sekadar agar bisa membedakan mana lengkuas atau jahe. Mengenalkan rempah ya mengenalkan kekayaan bumi Nusantara. Di tempat kamu tinggal belum tentu ada loh rempah yang sama dengan di tempat yang lain. Contohnya, di daerahku yang sudah pasti asing sekali dengan rempah andaliman. Dari hasil googling, aku baru tahu kalau andaliman banyak tumbuh di wilayah Sumatera Utara sehingga menjadi ciri khas masakan suku Batak. Melansir Rimbakita.com, rempah ini tumbuh liar di wilayah Kabupaten Toba Samosir dan Tapanuli Utara pada ketinggian 1.200 hingga 1.500 mdpl. Berbeda halnya dengan rempah serai yang mudah tumbuh di mana saja. Dari hal itu saja anak (juga orang tua) bisa belajar keragaman rempah, habitat serta manfaatnya.
Selain belajar mengenai rempah, anak juga dapat diajak berpikir kreatif untuk memecahkan sebuah masalah. Pada situasi yang mirip dengan Willa, anak pun dapat dikenalkan pada situasi ketika Ia melakukan kesalahan, mengakui sebuah kesalahan dan belajar bertanggung jawab.
2 Komentar
Ping Balik:
Ping Balik: