kopi sontoloyo
Cerita Embuk

Secangkir Kopi Arjuno dan Senja Gurau di Kopi Sontoloyo

Selain senja, barangkali menjadi penikmat kopi adalah suatu hal yang mengesankan. Banyak inspirasi lahir dari sebiji kopi. Sebut saja puisi karya penyair ulung, Joko Pinurbo,
“Aku tahu mengapa kau suka minum kopi susu.
Kopi membuat matamu menyala,
susu membuat matamu manja.

Atau novel fenomenal Dee, Filosofi Kopi yang kemudian diadaptasi ke layar lebar. Saya kutip salah satu kalimatnya yang nempel dan kerap ditempelin sebagai caption postingan media sosial, tentu dengan latar foto seduhan kopi.
“Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan.”

Seistimewa itulah kiranya kopi. Maka suatu senja di akhir pekan, aku dan Suami mengunjungi salah satu kedai kopi yang menjadi kesukaan kami, Kopi Sontoloyo. Jangan keburu meremehkan ya dengan nama yang terdengar nyeleneh karena di kedai ini menyajikan kopi yang enak. Ada kopi dampit, kopi arjuna, kopi sontoloyo, kopi kosong, kopi jahe, dll. Rekomendasi saya, kopi arjuna susu.

Kopi Sontoloyo juga menyediakan varian minuman non kopi seperti wedang jahe susu, kunyit asem, jeruk panas, sirup, dll. Untuk cemilan cukup variatif dengan ciri khas tradisionalnya. Sebut saja tempe mendoan, tahu petis, jadah goreng, dan cireng. Mau makanan berat pun tersedia, ada bakmi jawa, sate-satean, soto, nasi goreng dan menu lainnya.

Padu Padan Konsep Tradisional dan Alam

Hal lain yang menjadikan Kopi Sontoloyo istimewa adalah lokasinya di Bulukerto, Bumiaji, Kota Batu, diapit oleh kebun dan Gunung Arjuna – Gunung Kawi. Pemandangannya sudah tentu indah, dengan latar gunung dan hijau alam sekitar. Pun suasananya yang asri, adem dan bikin betah.

Selain itu, konsep tradisional juga diterapkan untuk menambah kesan unik. Mulai dari penggunaan perabotan makan dan minum, furniture hingga dekorasi. Bagian dari keunikan inilah yang menjadi incaran para pengunjung untuk berfoto. Baik dengan latar alam maupun dekorasi tradisionalnya.

Kedai Kopi Sontoloyo buka mulai pukul 10:00 – 23:00 WIB. Pada akhir pekan cukup ramai dan perlu bersabar menunggu kursi kosong, juga untuk makanan dan minumannya.

Seorang Perempuan, Istri dan Ibu Purnawaktu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!