krokot laut
Cerita Embuk

Mengenal Pangan Lokal Pèseppè: Tanaman Krokot Laut yang Dapat Diolah Menjadi Makanan

Tinggal di desa yang diapit dua ekologi berbeda, tegalan dan pesisir, membuatku merasa dilimpahi begitu banyak nikmat oleh Tuhan. Jika sedang musim hujan, sawah tegalan kami ditanami padi. Jika sedang kemarau, pesisir laut memberikan rezekinya yang lain. Ada banyak sekali jenis ikan, kerang, dan tanaman laut yang dapat diolah di dapur kami. Salah satunya pangan lokal yang kaya nutrisi, krokot laut (Sesuvium portulacastru).

Krokot laut merupakan tanaman pesisir yang tumbuh merambat di pesisir pantai berpasir, rawa asin, dan pematang tambak. Karakteristik daunnya mirip sukulen, berdaging (tebal), berwarna hijau saat muda dan kemerahan jika tua, batangnya berwarna merah dengan bunga pink. Memiliki rasa asin, agak asam, dan teksturnya renyah. Daun krokot laut merupakan sumber vitamin C dan kaya akan steroid alami. Tanaman ini juga dikenal karena sifat hemostatik (menghentikan atau memperlambat aliran darah dengan mempercepat pembekuan (pada luka) dan anti racunnya.

Di Amerika dan Filipina tanaman ini dimakan mentah dan diolah menjadi aneka makanan. Di desaku, pengetahuan mengolah krokot laut ini sudah ada sejak dulu. Almarhum Mbok Nyai (mbah) sering membuat olahan krokot laut atau yang dikenal dengan nama lokal pèseppè. Tanaman ini biasanya diolah menjadi sayuran urap. Bahkan tanaman laut sejenisnya, alur/alor (Suaeda maritima) juga diolah dengan cara yang sama.

Saat aku mencari informasi lebih jauh tentang tanaman krokot laut, ada banyak catatan menarik tentangnya. Ketika Perang Dunia II, sebuah buku berjudul Emergency Food Plants and Poisonous Plants of the Islands of the Pacific (1943) yang ditulis oleh Elmer Drew Merrill, mencantumkan krokot laut sebagai makanan darurat untuk bertahan hidup. Buku saku yang diterbitkan oleh War Departement, Amerika Serikat ini berisi ilustrasi dan deskripsi singkat tentang tanaman pangan darurat dan beracun di Kepulauan Pasifik. Buku ini ditujukan untuk membantu prajurit yang terpisah dari unitnya agar dapat mengidentifikasi tanaman liar yang dapat dimakan. Penulisnya merupakan seorang ahli botani Amerika, yang meneliti flora di kawasan Asia-Pasifik.

Baca juga Cabai Jamu Madura: yang Tumbuh di Sekitar Rumah

Mengolah Krokot Laut

Krokot laut dapat dimakan langsung atau mentah. Di Maui, Kepulauan Hawai krokot laut dijadikan campuran sayur pada taco (lipatan tortilla dengan isian sayuran, sosis, daging asap). Namun karena rasanya yang asin dan agak asam, – di desaku- krokot laut harus diolah terlebih dulu untuk menghilangkan rasa khasnya itu. Untuk kamu yang mau mencoba mengolah tanaman laut ini, hal pertama yang harus diperhatikan adalah pilih daun mudanya yang masih berwarna hijau. Daun yang sudah tua agak kemerahan itu rasanya lebih asin. Ambil bagian pucuk atasnya. Setelah disiangi, rebus hingga empuk kemudian peras hingga airnya keluar.

Berikutnya kamu tinggal menambahkan bumbu urap atau diolah menjadi masakan lain yang sesuai kebutuhanmu. Cara pengolahan ini sama untuk jenis tanaman alur. Kamu perlu merebusnya untuk menetralisir rasa asin pada daunnya.

Seorang Perempuan, Istri dan Ibu Purnawaktu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!